Rabu, 22 Juni 2011

ANTROPOLOGI BUDAYA

BAHASA DAN KOMUNIKASI
Oleh : Sujiyanto

Bahasa
Bahasa sebagai obyek sejak manusia menyadari bahwa didalam bahasa ada logika, selain itu bahasa juga dugunakan untuk mengekspresikan gagasan yang di miliki. Seperti ungkapan filsuf ; “saya berfikir maka saya ada” ini yang menunjukan pentingnya bahasa karena anggapan keberadaan kita ada semacam pengandaian pengakuan dari orang lain.

Mempelajari bahasa itu sangat penting karena selain mendapatkan kemudahan dalam memahami dunia, bahasa juga dapat memahami bebrbagai fenomena kebudayaan yang ada. Kalau dianalisis secara kritis bahasa itu bagaikan oase atau kolam yang selalu digunakan untuk menyimpan kekayaan Budaya, Intelektual dan Ilmu Pengetahuan. Teori ini dapat dicontohkan sebagai berikut : bahasa inggris muncul pertama kali dari barat dan pada waktu itu berkembang sangat dinamis sampai saat ini kemudian disadari atau tidak proses itu telah menghasilkan product ala barat misalnya didunia pendidikan ada beberapa aturan main mengenai penamaan struktur manajemenya ; ada Rektor, Direkur, pembantu Direktur, dll, berbeda dengan arab yang product budayanya terpacu pada Qur’an. Kesimpulanya bahasa itu selalu diidentikan dengan penulisnya.
Dengan demikian bahasa dapat diartikan sebagai seperangkat ilmu pengetahuan yang digunakanuntuk mengekspresikan gagasan seseorang, maka dari itu bahasa akan selalu logis agar mudah dipahami leh orang lain.

Bahasa dan Antropologi
Budaya adalah himpunan pengetahuan yang dipelajari. Untuk memahami proses bahasa dijadikan alat penting dalam memahami budaya maka akan digambarkan sebagai berikut :
 Pada dasarnya manusia selalu meninggalkan jejak yang oleh Antropolog disebut dengan Budaya, kemudian manusia dalam mengekspresikan Budaya pasti menggunakan Bahasa yang kala itu menjadi kesepakatan komunitas.

Melihat paparan di atas bahasa menjadi kajian terpenting bagi seorang peneliti karena dengan memahami bahasa peneliti dapat mengeruk keuntungan yang dimiliki oleh bahasa itu baik ilmu pengetahuan, budaya maupun intelektualnya.